Jumat, 01 November 2013

SIFAT KIMIA SENYAWA KLOR

I.   Tujuan

·         Mengetahui kelarutan dan stabilitas garam klorida
·         Mempelajari pembentukan kompleks logam transisi dengan ion klorida

II.  Dasar Teori

        Unsur-unsur halogen dapat diidentifikasi warn adan sifatnya. Misalnya Cl: berupa gas kuning kehijauan pada suhu kamar, non-polar, kelarutan dalam air kecil dan larut dalam pelarut non-polar.
     Semua halogen dapat mengoksidasi air menjadi gas Odan bukan merupakan oksidator kuat. Larutan halogen tidak stabil karena cenderung mengalami auto-oksidasi atau auto-reduksi, proses ini disebut disporposionasi:
2 Cl2(aq) + 2 H2O  HClO(aq) + 2HCl(aq)
Pada reaksi tersebut Cl2 mengalami reaksi reduksi dan reaksi oksidasi. Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl). Ion ClO merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO berbeda dengan Cl-sebab asam hipoklorit, HclO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat.
     Klor digunakan secara luas dalam pembuatan banyak produk sehari-hari. Klor digunakan untuk menghasilkan air minum yang aman hampir diseluruh dunia. Bahkan, kemasan air terkecilpun sudah terklorinasi.
    Klor juga digunakan secara besar-besaran pada proses pembuatan kertas, zat pewarna, tekstil, produk olahan minyak bumi, obat-obatan, antiseptik, intektisida, makanan, pelarut, cat, plastik, dan banyak produk lainnya.
Ion klorida membentuk endapan  dengan ion-ion Ag+, Pb+, dan Hg+ berperan sebagai igan dalam pembentukan kompleks yang diambil melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.
   Kebanyakan klor diproduksi untuk digunakan dalam pembuatan senyawa klorin untuk sanitasi, pemutihan kertas, desinfektan dan proses tekstil. Lebih jauh lagi, klor digunakan untuk pembuatan klorat, kloroform, karbon tetrakorida dan ekstraksi brom.
   Pemutih klorin (bleaching agent) mengandung larutan hipoklorit (NaOCl), ion ClO-merupakan suatu oksidator, daya oksidasinya sama dengan klorin namun ion ClO-berbeda dengan Cl sebab asam hipoklorit, HclO adalah asam lemah dan ion ClO- adalah basa yang cukup kuat, sedangkan Cl- mempunyai sifat netral dan merupakan basa konjugasi dari HCl kuat. Ion klorida membentuk endapan dengan ion-ion Ag+, Pb+, dan Hg+, berperan sebagai ligan dalam pembentuka kompleks yang diamati melalui perubahan warna dan melarutnya endapan atau padatan.

III.   Alat dan Bahan
       Alat 
       -     Pipet tetes
       -     Rak tabung reaksi
       -     Gelas ukur
       -     Tabung reaksi
      Bahan 
       -     NaCl 0,1 M
       -     AgNO3 0,1 M
       -     NH3 6M
       -     CuSO4 0,1 M
       -     Lakmus merah biru
       -     NaOCl 5% ( baycline)
       -     NaOH 6 M
       -     KI 0,1 M

       -     KBr 0,1 M
       -     n-heksana atau petroleum eter
       -     HCl pekat

IV. Cara Kerja
1. Kelarutan dan kestabilan garam klorida
















2. Kompleks Logam Transisi dengan Ion Cl-
  



















3. Reaksi Lakmus
   









4. Daya Oksidasi



    










V. Hasil dan Pembahasan
A.    Hasil

1.  
Kelarutan dan Kesetabilan Garam Klorida
            Terbentuk asap putih
2.   Kompleks logam transisi dengan ion Cl-

No
Perlakuan dan Reaksi
Hasil Pengamatan
1.      
CuSO4 + HCl         CuCl2 + H2SO4
Warna biru CuSO4 sedikit memudar
2.      
AgNO3 + HCl        AgCl + HNO3
Terbentuk endapan putih keabuan
3.      
NaCl + AgNO3         AgCl + NaNO3
Warna larutan keruh dan terbentuk endapan putih keabuan

3.     Reaksi Lakmus
                        Bersifat basa karena membirukan lakmus merah
4.     Reaksi dengan AgNO3
No.
Perlakuan dan Reaksi
Hasil Pengamatan
1.      
AgNO3 + NaOCl          AgCl + NaNO3
Larutan putih susu dan menghasilkan endapan putih
2.      
Reaksi (1) + HNO3
Larutan bening dan menghasilkan endapan putih
3.      
NaOH + AgNO3        Ag(OH) + NaNO3
Menghasilkan endapan coklat
4.      
Reaksi (3) + HNO3
Larutan menjadi lebih bening dan endapan coklat

5.     Daya Oksidasi
No.
Perlakuan dan Reaksi
Hasil Pengamatan
1
KI + NaOCl           NaI + KOCl
Menghasilkan larutan orange dengan endapan hitam
2
KBr + NaOCl         KCl + NaOBr
Larutan menjadi kuning
3
KI + eter + NaOCl + HCl
Terbentuk dua lapisan dengan lapisan atas merah bata dan lapisan bawah bening (cincin coklat)

B.    Pembahasan
            Pada praktikum kali ini membahas tentang sifat-sifat dari senyawa klorin. Bahan-bahan yang digunakan adalah NaCl, NaOCl, dan HCl sebagai sampel. Percobaan pertama adalah kelarutan dan stabilitas garam klorida, dengan mereaksikan antara NaCl dengan AgNO3. Secara Teori terbentuk endapan putih AgCl yang seperti dadih. Endapan tidak larut dalam air, tetapi larut dalam amonia encer dan dalam larutan – larutan kalium sianida dan tiosulfat. Setalah itu diteteskan kembali NH3 dan endapan dadih putih menjadi larut dan terbentuk gas Cl2 yang berbentuk asap putih dan setelah ditambahkan HNO3 endapan menjadi hilang dan keadaan asam membuat suhu larutan menjadi naik dan terjadi reaksi eksoterm (suhu meningkat). Namun dalam praktikum yang dilakukan endapan tidak larut dalam amonia maupun dalam asam nitrat.
                        NaCl + AgNOè NaNO3  + AgCl
                        AgCl + 2NH3  [Ag(NH3)2]+ + Cl-
                        [Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+  AgCl + 2NH4+
                                    Pada percobaan yang kedua adalah pembentukan kompleks logam transisi dengan ion Cl-. Ion Cl- dapat membentuk kompleks logam transisi. Ion kompleks memiliki ion logam dengan jumlah tertentu molekul-molekul atau ion-ion yang mengelilinginya. Asam adalah akseptor electron molekul yang dapat menerima electron dan basa adalah molekul yang memberikan electron. Pencampuran CuSO4 dengan HCl membuat warna biru CuSO4 sedikit memudar. Hal ini disebabkan karena CuSO4 sendiri dapat bereaksi dengan HCl membentuk asam sulfat dan tembaga diklorida sebagai hasil sampingnya. Asam sulfat inilah yang menyebabkan warna biru menjadi memudar hampir menjadi warna hijau tua. Sedangkan pencampuran AgNO3 dengan  HCl terbentuk endapan putih keabuan.

CuSO4 + HCl         CuCl2 + H2SO4
AgNO3 + HCl        AgCl + HNO3

           
            Sedangkan pencampuran AgNO3 dengan NaCl terbentuk endapan abu-abu.
                                                NaCl + AgNO3         AgCl + NaNO3

                                    Percobaan yang ketiga adalah reaksi lakmus. Hal ini menunjukkan bahwa NaOCl adalah larutan yang bersifat basa, karena mampu membirukan lakmus merah. Percobaan keempat, adalah reaksi dengan AgNO3. Hasilnya ketika NaOCl ditambahkan AgNO3 terbentuk endapan berwarna putih dan larutan berwarna putih susu. Reaksi berlangsung secara eksoterm karena pada dinding tabung reaksi terasa panas dan terdapat gelembung gas. Gas yang terbentuk adalah gas oksigen dari reaksi AgNOdengan NaOCl. Sedangkan saat tabung yang berisikan NaOH, direaksikan dengan AgNO3 terbentuk endapan coklat dan larutan coklat, setelah direaksikan dengan HNO3 endapan tetap berwarna coklat tetapi larutan berubah menjadi lebih bening disertai dengan bertambahanya suhu larutan.

            2NaOCl + 2AgNO3 
2AgCl + 2NaNO3 + O2 
                        2HNO3 + NaOCl + AgNO3  AgCl + NaNO3 + H2O
                        NaOH + AgNO3  AgOH + NaNO3


                                    Percobaan yang terakhir adalah daya oksidasi ion ClO- dengan menggunakan KBr, KI dan C6H12. Ion ClO- memiliki daya oksidasi yang besar karena merupakan oksidator kuat yang dapat larut dalam air dingin. Reaksi antara KI dengan NaOCl membentuk larutan berwarna orange disertai dengan adanya endapan hitam. Reaksi antara KBr dengan NaOCl menghasilkan larutan berwarna kuning, hal ini terjadi karena daya oksidasi Br dan Cl hampir sama (tidak mengalami perubahan yang signifikan). Pada reaksi KI dan n-heksana dan diteteskan dengan HCl, reaksi membentuk larutan dengan 3 lapisan, yaitu ungu, hitam dan bening dibagian bawah. Dan pada reaksi KBr dengan n-heksana dan diteteskan HCl, reaksi membentuk 2 lapisan warna larutan. Larutan berwarna bening dan merah bata (cincin coklat). Penambahan HCl menyebabkan BR teroksidasi karena suasana berubah menjadi asam, sehingga daya oksidasi Cl meningkat.

VI. KESIMPULAN
         1. Kealarutan senyawa klorida yang terbentuk sangat kecil dan stabil
         . Ion klorida mampu membentuk ion kompleks dengan tembaga
         3. NaOCl bersifat basa
         4. Senyawa klor memiliki daya oksidasi yang kuat

DAFTAR PUSTAKA
Oxtoby, D. W., Gillis, H. P. dan Nachtrieb, N. H., 1999. Kimia Modern.  Jakarta : Erlangga
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Jilid 1. Jakarta : Kalman Media Pusaka.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro Jilid 2. Jakarta : Kalman Media Pusaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar