Jumat, 01 November 2013

PEMBUATAN GARAM MOHR




I. TUJUAN

·  Dapat membuat garam mohr atau besi (II) ammonium sulfat (NH4)2Fe(SO4)2.6H2O

·   Menentukan banyaknya air kristal dalam garam mohr hasil percobaan

II. DASAR TEORI

Ada dua bijih besi yang terpenting yaitu: hematit (Fe2O3) dan magnetit (Fe3O4). Dan garam besi (II) yang terpenting adalah garam besi (II) sulfat yang dibuat dari pelarutan besi atau besi (II) sulfida dengan asam sulfat encer, setelah itu larutan disaring, lalu diuapkan dan mengkristal menjadi FeSO4.7H2O yang berwarna hijau. Dalam skala besar garam ini dibuat dengan cara mengoksidasi perlahan – lahan FeS oleh udara yang mengandung air.
Garam – garam besi (II) atau fero diturunkan dari besi (II) oksida, FeO dalam larutan. Garam – garam inimengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Ion besi (II) dapat mudah dioksidasikan menjadi besi (III), maka merupakan zat pereduksi yang kuat. Semakin kurang asam larutan itu, semakin nyatalah efeknya dalam suasana netral atau basa bahkan oksigen dari atmosfer akan memngoksidasikan ion besi (II). Maka larutan besi (II) harus sedikit asam bila ingin disimpan untuk waktu yang agak lama.
Garam besi (II) sulfat dapat bergabung dengan garam – garam sulfat dari garam alkali, membentuk suatu garam rangkap dengan rumus umum yang dapat digambarkan sebagai M2Fe(SO4).6H2O, dimana M merupakan symbol dari logam – logam seperti K, Rb Cs dan NH4. Rumus ini merupakan gabungan dua garam dengan anion yang sama atau identik yaitu M2SO4FeSO4.6H2O.
Untuk garam rangkap dengan M adalah NH4, yang dibuat dengan jumlah mol besi (II) sulfat dan ammonium sulfat yang sama, maka hasil ini dikenal dengan garam Mohr. Garam Mohr dibuta dengan mencampurkan kedua garam sulfat dari besi (II) dan ammonium, dimana masing – masing garam dilarutkan sampai jenuh dan pada besi (II) ditambahkan sedikit asam. Pada saat perbandingan hasil campuran pada kedua garam di atas akan diperoleh Kristal yang berwarna hijau kebiru-biruan dengan bentuk monoklin. Garam Mohr tidak lain adalah garam rangkap besi (II) sulfat dengan rumus molekul (NH4)2FeSO4.6H2O atau (NH4)(SO4).6H2O.
Garam mohr, besi ammonium sulfat, merupakan garam rangkap dari besi sulfat dan ammonium sulfat dengan rumus molekul [NH4]2[Fe][SO4]2.6H2O. garam mohr lebih disukai dari pada besi (II) sulfat untuk proses titrasi karena garam mohr tidak mudah terpengaruh oleh oksigen bebas di udara atau tidak mudah teroksidasi oleh udara bebas dibandingkan besi (II).
Kristal adalah suatu padatan yang atom, molekul, atau ion penyusunannya terkemas secara teratur dan polanya berulang melebar secara 3dimensi. Secara umum zat cair membentuk Kristal ketika mengalami proses pemadatan. Pada kondisi ideal, hasilnya berupa Kristal tunggal, yang semua atom – atom padanyannya “terpasang” pada kisi atau struktur Kristal yang sama, tapi secara umum, kebanyakan Kristal terbentuk secara semiltan  sehinggs menghasilkan padatan polikristalin. Misalnya kebanyakan logam yang kita temu ide sehari – hari merupakan poli Kristal mana yang terbentuk dari suatu cairan tergantung pada kimia cairannya sendiri, kondisi kita terjafi pengamadatan, dan tekanan ambient. Proses terbentuknya strukrutr krisnalin dikenal sebahaikristalisasi

III. ALAT DAN BAHAN

Alat:
a)    Gelas piala

b)    Gelas ukur

c)    Neraca

d)    Penanggas air

e)    Stir

f)    Batang pengaduk

g)    Indicator pH

h)    Kertas saring

i)     Alumunium foil

Bahan:
a)    Serbuk besi

b)    Asam sulfat 10%

c)    Ammonia pekat

IV. PROSEDUR KERJA

1.        Larutan A




2.       Larutan B





3.       Larutan A dan B

 


V. PENGAMATAN

1.       Larutan A
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.        
Dilarutkan 3,5 g serbuk besi dalam 100 mL H2So4
Serbuk besi menjadi larut
2.        
Larutan disaring ketika masih panas
Larutan berwarna bening hijau kebiruan
3.        
Ditambahkan asam sulfat pekat pada filtrate
Larutan berwarna bening hijau

2.       Larutan B
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
1.        
Dinetralkan 50 mL H2SO4 10 % dengan ammonia
Larutan bening (pH = 7)
2.        
Larutan diuapakan
Menjadi larutan jenuh

3.       Larutan A dan larutan B
No.
Perlakuan
Hasil Pengamatan
                    I.             
Dicampurkan larutan A dan B ketika masih panas
Larutan berwarna hijau dan endapan putih
                  II.             
Dipisahkan larutan dengan endapan yang terbentuk dengan kertas saring
Larutan berwarna hijau dan endapan Kristal hijau kebiruan

4. Garam Mohr
Pengamatan
Titik Lebur
Garam Mohr Percobaan
1330 C
Garam Mohr teoritis
1538 C

VI. PEMBAHASAN

Garam mohr dibuat dari reaksi besi dengan asam sulfat dan larutan amoniak. Besi yang digunakan dalam percobaan ini adalah besi serbuk. Maksud penggunaan besi serbuk ini adalah mempercepat reaksi, karena laju reaksi berbanding lurus dengan luas permukaan zat. Langkah pertama yang dilakukan dalam mensintesis garam mohr ini adalah menetralkan H2SO4 dengan NH3. sehingga dihasilkan larutan (NH4)2SO4 dengan pH=7 (netral). Larutan ini kemudian dipanaskan sampai jenuh (volume menjadi setengahnya) denga tujuan untuk menguapkan NH3 yang mungkin tidak bereaksi dengan H2SO4. Langkah ke dua adalah mereaksikan besi dengan H2SO4, kemudian memanaskannya untuk menghilangkan gas H2 dan mempercepat pembentukan ion Fe2+ yang ditandai dengan terbentuknya hablur berwarna kehijauan.
Penambahan (NH4)2SO4 ini dilakukan dalam keadaan panas sehingga terbentuk larutan berwarna jernih kehijauan (telah terbentuk garam mohr). Larutan ini kemudian diuapkan sampai volumenya tinggal setengah, lalu didinginkan sehingga terbentuk kristal garam mohr berupa kristal monoklin yang berwarna hijau kebiruan karena adanya Fe dengan (NH4)2SO4 yang membentuk senyawa kompleks.
Garam Mohr yang dihasilkan dianaisis dengan instrument melting point hingga menghasilkan titik lebur yaitu 1330 C sedangkan berdasarkan teoritis yaitu 1538 C. Hasil yang didapat memiliki titik lebur lebih rendah dibandingkan teoritis kemungkinan karena garam mohr yang dihasilkan memiliki kemurnian yang kurang tinggi.
Adapun reaksi yang terjadi selama proses pembuatannya adalah :
NH3 + H2O ® NH4OH2 NH4OH + H2SO4 ® (NH4)2SO4 + 2 H2O
Fe + H2SO4 ® FeSO4 + H2
(NH4)2SO4 + Fe + 6 H2O ® (NH4)2SO4.[Fe(H2O)6]SO4
Garam mohr mempunyai banyak fungsi, tetapi garam mohr biasanya digunakan untuk :
1. Untuk membuat larutan baku Fe2+ bagi analisis volumetri.
2. Sebagai zat pengkalibrasi dalam pengukuran magnetik
3. Untuk meramalkan urutan daya mengoksidasi oksidator K2Cr2O7, 

VI. KESIMPULAN

Garam Mohr yang dihasilkan memiliki titik lebur 1330 C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar