TITIN ANGGRAINI
(1112096000043)
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
ABSTRAK
Kebutuhan air
bersih termasuk kebutuhan utama dalam kehidupan karena digunakan untuk berbagai
keperluan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak air yang
tercemar limbah. Logam berat termasuk dalam kelompok pencemar dikarenakan
adanya sifat-sifat logam berat tidak terurai dan mudah diabsorbsi serta
memiliki sifat yang membahayakan. Kulit pisang merupakan salah satu absorben
yang bisa membersihkan kontaminasi logam berat pada air terutama logam Cr. Semakin
banyak kulit pisang yang digunakan dan semakin lama waktu penjernihan maka
penjernihan akan semakin baik.
ABSTRACT
Water needs
including primary needs in life because it is used for various purposes. How to
purify water needs to be known as more and more polluted waste
water. Heavy metal pollutants included in the group because of the
properties of heavy metals do not biodegrade and easily absorbed and has a
dangerous nature. Banana peel is one that can clean absorbent heavy metal
contamination in the water principally Cr. The more banana peels are used
and the longer time the purification purification thebetter.
1. PENDAHULUAN
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota
digunakan untuk berbagai keperluan. Seperti untuk air minum, memasak, mencuci
dan sebagainya yang harus diperhatikan. Peraturan Pemerintah nomor 82 tahun
2001 mengenai pengelolaan kualitas air dan pencemaran air menyatakan bahwa,
pencemaran air adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi
atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas
perairan turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak dapat
berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Peraturan ini menyatakan bahwa pencemaran
harus ditanggulangi dan penanggulangannya adalah merupakan kewajiban semua
pihak. Permasalahan ekologis yang menjadi perhatian utama pada saat ini adalah
menurunnya kualitas perairan oleh masuknya bahan pencemar yang berasal dari
berbagai kegiatan manusia seperti sampah pemukiman, sedimentasi dan siltrasi,
industri, pemupukan serta pestisida.
Logam adalah unsur
alam yang dapat diperoleh dari laut, erosi batuan, tambang vulkanik dan
lain-lain. Beberapa logam berat yang beracun tersebut adalah As, Cd, Cr,
Pb, Hg, Ni dan Zn. Logam akan berbahaya jika sejumlah logam mencemari
lingkungan. Logam-logam tertentu akan berbahaya apabila ditemukan dalam
konsentrasi tinggi dalam lingkungan. Hal itu dikarenakan logam tersebut
mempunyai sifat merusak tubuh makhluk hidup.
Kekeruhan perairan
umumnya disebabkan oleh adanya partikel-partikel suspensi seperti tanah liat,
lumpur, bahan-bahan organik terlarut, bakteri, plankton dan organisme lainnya.
Tingginya nilai kekeruhan juga dapat menyulitkan usaha penyaringan dan
mengurangi efektivitas desinfeksi pada proses penjernihan air.
Metode yang telah
dikembangkan untuk menghilangkan atau mengurangi logam berat dari air termasuk
penyaringan, penyaringan sentrifugasi, mikro dan ultra filtrasi, kristalisasi
sedimentasi dan pemisahan gravitasi, flotasu, curah hujan, koagulasi, oksidasi
dialisis elektro, elektrolisis dan adsorbsi. Penyerapan karbon aktif adalah
metode yang paling menguntungkan filtrasi logam berat. Hal ini sebagian karena
penggunaan yang universal, dimana karbon aktif dapat digunakan untuk menyerap
anorganik serta organik yang tercemar. Karbon aktif tidak digunakan dalam skala
besar karena biaya produksi yang tinggi.
Kulit pisang
merupakan bahan buangan atau limbah buah pisang yang cukup banyak jumlahnya. Umumnya
kulit pisang belum dimanfaatkan secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah
organik saja atau digunakan sebagai makanan ternak seperti kambing, sapi dan
kerbau. Jumlah dari kulit pisang cukup banyak yaitu sekitar 1/3 dari buah
pisang yang belum dikupas. Kulit pisang juga menjadi salah satu limbah dari
industri pengolahan pisang, namun bisa dijadikan teknologi dalam penjernihan
air.
Pisang adalah nama
umum yang diberikan pada tumbuhan terna raksasa berdaun besar memanjang dari
suku Musaceae. Beberapa jenisnya (Musa acuminata, M. Balbisiana, dan M.
Paradisiaca). Buah ini tersusun dalam tandan dengan kelompok-kelompok tersusun
menjari, yang disebut sisir. Hampir semua buah pisang memiliki kulit berwarna
kuning ketika matang, meskipun ada beberapa yang berwarna jingga, merah, hijau,
ungu atau bahkan hampir hitam. Buah pisang sebagai bahan pangan merupakan
sumber energi (karbohidrat) dan mineral, terutama kalium.
Pisang termasuk
salah satu buah yang mudah dijumpai dimana-mana. Indonesia memang negara tropis
dan buah pisang adalah salah satu komoditas tanaman yang tumbuh subur di daerah
tropis. Karena melimpah, buah pisang dijual dengan harga yang cukup terjangkau.
Secara umum, kulit
pisang banyak mengandung karbohidrat, air, vitamin C, kalium, lutein, anti-oksidan,
kalsium, vitamin B, lemak, protein, beragam vitamin B kompleks di antaranya
vitamin B6, minyak nabati, serat, serotonin dan banyak lagi lainnya. Kulit pisang memiliki banyak manfaat dalam
kehidupan, diantaranya yaitu sebagai penjernih air.
2.
METODE PENELITIAN
Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu pelaksanaan
penelitian ini dilaksanakan selama dua minggu pada bulan Desember 2013,
meliputi kegiatan antara lain persiapan bahan, pengolahan data dan penyusunan
laporan. Adapun lokasi kegiatan ini dilaksanakan di PLT (Pusat Laboratorium
Terpadu) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai pembanding digunakan tiga
absorben yaitu kulit pisang, serbuk kayu dan akar eceng gondok.
Penjernihan air dengan kulit pisang, serbuk kayu dan akar eceng
gondok
Disiapkan empat tabung reaksi. Dimasukkan 10 ml air ke dalam
masing-masing tabung reaksi. Kemudian ditambahkan limbah yang mengandung logam
Cr ke dalam setiap tabung. Setelah itu ditambahkan absorben yang berbeda ke
setiap tabung. Tabung 1 ditambahkan 1 gram akar eceng gondok, tabung 2
ditambahkan 1 gram serbuk kayu, tabung 3 ditambahkan 1 gram kulit pisang dan
tabung 4 dijadikan sebagai kontrol. Didiamkan selama beberapa hari.
Penjernihan air dengan variasi massa absorben kulit pisang
Disiapkan empat tabung reaksi. Dimasukkan 10 ml air ke dalam
masing-masing tabung reaksi. Kemudian ditambahkan limbah yang mengandung logam
Cr ke dalam setiap tabung. Ditambahkan absorben kulit pisang dengan
perbandingan massa. Tabung 1 ditambahkan 2 gram kulit pisang, tabung 2
ditambahkan 4 gram kulit pisang, tabung 3 ditambahkan 5 gram kulit pisang dan
tabung 4 dijadikan sebagai kontrol. Didiamkan selama beberapa hari.
3.
HASIL
DAN PEMBAHASAN
Salah satu bahan
pencemar yang sering ditemukan di lingkungan perairan adalah logam
berat. Logam berat yang telah mencemari suatu perairan akan terakumulasi
dalam sedimen dan organisme melalui proses gravitasi, bio-konsentrasi,
bio-akumulasi, dan bio-magnifikasi. Urutan toksisitas logam berat adalah:
Hg2+ > Cd2+ > Ag2+ >
Ni2+> Pb2+> As2+> Cr2+> Sn2+> Zn2+.
Kadar ini akan meningkat bila limbah perkotaan, pertambangan,
pertanian dan perindustrian yang banyak mengandung logam berat masuk ke
lingkungan laut. Beberapa daerah yang kaya akan industri, sayur-sayuran,
ikan-ikan mengandung logam berat. Apabila makanan tersebut dikonsumsi
secara terus menerus, maka logam berat dapat terakumulasi di dalam tubuh dan
dapat menyebabkan kanker, atau penyakit lain seperti gangguan ginjal, sistem
saraf pusat, saluran pencernaaan, pernafasan, darah, kulit, sistem endokrin, dan
kardiovaskuler. Hal itu dikarenakan logam berat tersebut bersifat kumulatif,
akan menumpuk dalam jumlah banyak dalam tubuh jika kita sering mengkonsumsi
makanan yang mengandung logam berat tersebut.
Penjernihan dengan absorben akar eceng gondok, serbuk kayu dan
kulit pisang.
Variasi absorben yang digunakan untuk mengetahui dan menentukan
jenis absorben yang paling baik untuk menghilangkan limbah logam Cr dalam air. Limbah
Cr yang digunakan adalah limbah Cr yang terdapat dalam larutan K2Cr2O7
0,1 M. Warna air yang mengandung limbah logam Cr adalah kuning.
Tabel 1. Hasil
penjernihan dengan absorben eceng gondok, serbuk kayu dan kulit pisang
Absorben
|
Warna Air
|
||
Setelah 1 hari
|
Setelah 2 hari
|
Setelah 3 hari
|
|
Eceng Gondok
|
Kuning
|
Kuning
|
Kuning
|
Serbuk Kayu
|
Kuning
|
Kuning
|
Kuning
|
Kulit Pisang
|
Kuning
|
Agak Bening
|
Bening
|
Berdasarkan hasil
pada tabel 1. dapat dilihat bahwa absorben yang paling baik untuk penjernihan
air dari logam Cr adalah absorben kulit pisang saja sedangkan dengan absorben
serbuk kayu dan eceng gondok tidak menghasilkan perubahan, warna air tetap
bening setelah didiamkan selama 3 hari. Penjernihan air dengan absorben kulit
pisang membutuhkan waktu yang agak lama, didiamkan selama 1 hari warna air
tetap kuning, setelah 2 hari agak bening dan setelah 3 hari warna air baru
benar-benar bening.
Eceng gondok
bersifat fitoremediasi atau tumbuhan yang menyerap polutan. Eceng gondok mampu mengurangi
pencemaran air dari zat-zat berbahaya. Karena eceng gondok mengandung berbagai
komponen kimia terkandung pada kandungan unsure hara tempat tumbuh dan sifat
daya serap tanaman tersebut. Komponen tersebut dapat menyerap logam-logam berat
dan senyawa sulfit. Namun pada penelitian ini eceng gondok tidak mampu
menjernihkan air yang mengandung limbah Cr mungkin dikarenakan eceng gondok
yang digunakan hanya bagian akarnya saja sehingga kurang bisa menyerap ion Cr
yang terdapat dalam air.
Serbuk kayu mengandung
lignin dan bahan-bahan lainnya yang dapat menyerap logam berat dalam air. Namun
berdasarkan penelitian serbuk kayu tidak dapat menjernihkan air yang mengandung
limbah kromium mungkin dikarenakan serbuk kayu yang digunakan kurang banyak
sehingga tidak maksimal menyerap logam berat, serbuk kayu yang digunakan tidak
sebanding dengan limbah kromium yang terdapat pada air yang ditetesi larutan K2Cr2O7
0,1 M.
Pisang merupakan
tanaman yang memiliki banyak kegunaan, mulai dari buah, batang, daun, kulit
hingga bonggolnya.. Kulit pisang kepok (Musa acuminate) didalamnya mengandung
beberapa komponen biokimia, antara lain selulosa, hemiselulosa, pigemen
klorofil dan zat pektin yang mengandung asama galacturonic, arabinosa,
galaktosa dan rhamnosa. Asam galacturonic menyebabkan kuat untuk mengikat ion
logam yang merupakan gugus fungsi gula karboksil. Didasarkan hasil penelitian,
selulosa juga memungkinkan pengikatan logam berat. Limbah kulit daun pisang
yang dicincang dapat dipertimbangkan untuk ekstraksi kromium pada air yang
terkontaminasi..
Membandingkan
dengan bahan ekstraksi lainnya, kulit pisang menjadi pilihan yang tepat (Lihat
Tabel 1). Tidak hanya karena tingkat ekstraksi yang tinggi, melainkan karena
biaya yang rendah dan aksesibilatas serta mudah didapat. Teknis ini dapat
dilakukan dalam skala rumah.
Penjernihan air dengan variasi massa absorben kulit pisang
Penjernihan air
dilakukan dengan variasi massa kulit pisang bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya pengaruh massa absorben kulit pisang terhadap hasil penjernihan.
Tabel 2. Hasil
penjernihan dengan perbandingan massa kulit pisang
Massa kulit pisang
|
Hasil penjernihan (warna air)
|
2 gram
|
Agak Jernih
|
4 gram
|
Jernih
|
5 gram
|
Jernih
|
Penjernihan
dilakukan selama 3 hari dengan perbandingan massa kulit pisang 2 gram, 4 gram
dan 5 gram. Berdasarkan hasil percobaan, air yang paling jernih adalah air
dengan massa absorben 5 gram.
Penjernihan dengan massa kuit pisang 4 gram lebih baik hasilnya daripada
penjernihan dengan massa kuit pisang yang hanya 2 gram. Hal ini menunjukan
bahwa semakin banyak kulit pisang yang digunakan maka proses penjernihan akan
semakin baik.
Setelah diamati,
air hasil penjernihan yang masih mengandung kulit pisang didiamkan kembali
untuk beberapa hari. Setelah satu minggu diperiksa kembali ternyata air diamati
semakin jernih. Hal ini juga menunjukkan bahwa lama penjernihan juga
mempengaruhi hasil penjernihan. Semakin lama waktu penjernihan maka hasil
penjernihannya pun akan semakin baik.
4.
KESIMPULAN
Permasalahan
pencemaran perairan yang diakibatkan oleh logam berat yaitu Kromium (Cr) dapat
diatasi dengan teknologi filter sederhana berbahan kulit pisang. Kandungan asam
galacturonic dan selulosa yang dimiliki oleh kulit pisang mampu mengikat Kromium
(Cr) pada air yang tercemar. Semakin banyak dan semakin lama waktu penjernihan
maka pejernihan semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ardyanto, Denny. 2005. Deteksi Pencemaran Timah Hitam (Pb)
Dalam Darah Masyarakat Yang Terpajan
Timbal (Plumbum). Jurnal kesehatan lingkungan,
vol. 2, NO.68 1, Juli 2005 : 67 – 76
Firmansyah, Irfan. 2012. Penentuan ukuran dan teknik penyimpanan
Benih pisang kepok (Musa sp.
Abb group) dari bonggol. Institut Pertanian Bogor
I.R. Devi, A. Rachmattulah, A. Purwanto, dan A. A. Harnawan. 2012. Pembuatan Penyaring Air Sungai menggunakan
Kulit Pisang pada Kolam Ikan Di
Sei. Sipai Kecamatan Martapura Kabupaten Banjar. Prestasi, Volume 1, Nomor 2.
Lubis, Z. 2012. Pengaruh
Penambahan Tepung Kulit Pisang Raja (Musa paradisiaca) Terhadap Daya Terima Kue Donat. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN
Air limbah kromium sebelum ditambah absorben
Pengamatan
setelah 3 hari
Tabung
1 : absorben akar eceng gondok
Tabung 2 : absorben serbuk kayu
Tabung 2 : absorben serbuk kayu
Tabung
3 : absorben kulit pisang
Tabung
4 : kontrol
Perbandingan
massa absorben kulit pisang
(2
gram, 4 gram , 5 gram)
alhamdulillah, artikel ini sangat bermanfaat untuk orang banyak, akan saya coba menerapkannya.
BalasHapusterimakasih infonya..sangat bermanfaat...
BalasHapusIni baru artikel.. jelas, lengkap, sangat bermanfaat.. terima kasih
BalasHapus